Adakah Yang Mau Sembelih Hewan Kurban Untuk Rasulullah? Membalas jasa 1400 Tahun Lalu Pernah Kurban untuk Kita

Baca Gitu Loh - Pernah terpikirkan tidak di benak kita, untuk membalas jasa Rasulullah 1400 tahun silam?

Pasalnya, beliau pernah berkurban 1 kambing untuk mengganti ibadah qurban seluruh umatnya yang belum sama sekali berkurban.

Adakah, yang pernah sembelih hewan kurban saat Idul Adha, diniatkan untuk Sayyiduna Muhammad Bin Abdillah?

Jawabannya, ada yang pernah melakukan. Salah satunya Muhibbin Wali Qutbul Akwan-Ganjil Raja, Abah Guru Sekumpul, yang bernama Ahmad Yayak.

Ahmad Yayak berusaha membalas jasa Rasulullah 1400 tahun silam.

Karena itu dia hampir tiap tahun, jika punya uang, membeli 1 ekor kambing untuk kurban.

Namun kurban itu tidak diniatkan untuk dirinya, namun diniatkan untuk Rasulullah.

Caranya, serahkan 1 hewan qurban ke panitia penyembelihan. Tulis nama kurban itu dari "Sayyiduna Muhammad bin Abdillah".

"Kalau dikatakan ke panitia, saya berkurban diniatkan untuk Rasulullah, panitia akan bingung. Mereka gak mampu mencerna maksudnya," kata Ahmad.

Jadi cara biar gak bingung, namakan hewan itu, dari Sayyiduna Muhammad bin Abdillah untuk Keluarga Sayyiduna Muhammad bin Abdillah.

"Terserah nanti panitia sadar atau gak sadar itu nama Rasulullah, terserah. Yang penting ada niat di hati kita dan namanya tertulis benar," kata Ahmad.

Boleh 1 kambing diniatkan untuk Rosulullah, orang tua kita, dan semua keluarga kita. Hal ini berdasarkan hadits yang dijelaskan beberapa ulama. 

"Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah radhiallahu ‘anhu bahwasanya dia berkata, “Saya menghadiri shalat idul-Adha bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di mushalla (tanah lapang)."

"Setelah beliau berkhutbah, beliau turun dari mimbarnya dan didatangkan kepadanya seekor kambing. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelihnya dengan tangannya, sambil mengatakan: Dengan nama Allah. Allah Maha Besar. Kambing ini dariku dan dari orang-orang yang belum menyembelih di kalangan umatku”

(HR Imam Ahmad, Imam Abu Dawud, Imam At-Tirimidzi). ***