Pantesan Turun Bala Banjir Bandang. Remaja di Sulteng Diperkosa 11 Orang. Kalau Oknum Dilindungi, Bencana Lagi

- Kamis, 1 Juni 2023 | 07:43 WIB
ABG korban pemerkosaan di Parimo akan menjalani operasi pengangkatan rahim akibat tumor yang dideritanya (Ilustrasi)
ABG korban pemerkosaan di Parimo akan menjalani operasi pengangkatan rahim akibat tumor yang dideritanya (Ilustrasi)

Baca Gitu Loh - Hujan badai yang menyebabkan banjir bandang, adalah perlambang unsur Alam murka, yang kemudian diizinkan Allah.

Hal ini disampaikan Ahmad Yayak, selaku Muhibbin Abah Guru Sekumpul.

Unsur Alam yang dimaksud adalah Hawa, atau angin dan udara yang menjadi sarana pengatur hujan.

Hal ini sudah fitrahnya, jika Kaum Hawa tidak dibela maka unsur Hawa akan murka.

Jika diizinkan Allah, maka murkanya unsur Hawa, baik Hawa Panas maupun Hawa Dingin akan menghasilkan bencana.

Perhatikan berita yang dikutip dari detik.com berikut ini.

Seorang remaja 15 tahun di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Parimo, Sulteng) diperkosa 11 pria, yang salah satunya disebut sebagai oknum anggota Brimob.

Namun, di antara 11 orang itu, hanya oknum Brimob yang belum dijerat sebagai tersangka dengan alasan polisi masih kekurangan bukti.

Salma selaku pendamping hukum korban dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (UPT DP3A) Sulteng menyampaikan peristiwa itu bermula ketika korban membawa bantuan logistik dari kampungnya di Poso untuk korban banjir di Parimo pada tahun 2022.

Setelahnya, korban disebut tidak pulang ke Poso setelah berkenalan dengan salah satu pelaku dan dijanjikan pekerjaan di Parimo.

"Diiming-imingi kerja, pekerjaan apa saja, di rumah makan. (Aslinya) tidak ada itu pekerjaan," kata Salma, Minggu, 28 Mei 2023.

Mulai dari situ diduga terjadi pemerkosaan dengan pelaku yang berjumlah 11 orang. Para pelaku yang saling mengenal juga membarter korban dengan narkoba jenis sabu, termasuk mengancam korban dengan senjata tajam.

"Menurut korban, dia dibarter, cuman belum sempat perjelas dibarter dengan narkoba atau apa cuman dia bilang dibarter, ditukar dia. Kemungkinan yang kami pahami dibarter kemungkinan dibarter dengan narkoba karena di antara pelaku ini ada yang saling kenal kan," kata Salma.

Kasus ini kemudian terkuak setelah korban mengeluh sakit di bagian kemaluan. Tak tahan dengan aksi bejat para pelaku, korban kemudian memberanikan diri menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada orang tuanya pada Januari 2023.

"Januari (2023) itu korban kesakitan, baru kemudian dia ngomong sama orang tuanya kalau dia pernah dilakukan demikian dengan sama laki-laki. Dia kasih tahu orang tuanya dia rasa ada gangguan, gangguan reproduksinya," ucapnya.

Halaman:

Editor: Rahmat Hidayat.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X